Thursday, March 26, 2015

Berita bola : Menjadi Miskin di Tanah Sepakbola

Berita bola : Menjadi Miskin di Tanah Sepakbola

sumber berita Menjadi Miskin di Tanah Sepakbola : detik.com
Jika negeri Paman Sam mengenal "The American Dream" sebagai istilah bagi kaum miskin yang bisa membalikkan keadaan dan naik ke tingkat strata sosial paling puncak, maka sepakbola boleh dikatakan sebagai "The Brazilian Dream".

Meskipun terdengar sedikit klise dan terlalu sering didengungkan, memang hanya melalui sepakbola lah seorang yang berasal dari favela (perkampungan kumuh) bisa menguasai Eropa.

Tapi, nyatanya, hanya sedikit dari pesepakbola Brasil yang mampu menuntaskan impiannya --menjadi kaya raya. Sebagian besar para pesepakbola justru hidup tak ubahnya buruh bangunan. Sama-sama berkeringat, juga dibayar hingga proyek kelar. Selebihnya, mereka harus mencari pekerjaan lagi demi kebutuhan hidup anak istri.

Menjadi Kaya Lewat Sepakbola

Siapa yang percaya anak miskin macam Ronaldo Luis Nazario de Lima kini bergelimang harta, bisa naik pesawat dan keliling dunia. Dulu, siapa pula yang peduli pada Edson Arantes do Nascimento yang tumbuh di lingkungan miskin Bauru, Sao Paulo? Kini wajahnya bisa terlihat dengan mudah di televisi mengumbar senyum manis, lengkap dengan pakaian necis.

Orang-orang lalu menunjuk sepakbola sebagai biang keladinya. Tanpa sepakbola, Ronaldo dan Pele serta sejumlah pesepakbola kaya lainnya, barangkali bukanlah siapa-siapa. Mereka tidak akan dikenang dan dikenal sebagai legenda, oleh orang Amerika, Afrika, Eropa, Australia, hingga Indonesia. Sepakbola menghadirkan mimpi-mimpi yang membuat masyarakat Brasil tak ingin bangun lagi.

Brasil adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak kelima di dunia. Sebanyak 202 juta jiwa tinggal di negara seluas hampir delapan kali Indonesia itu. Dengan wilayah yang seluas itu, secara kasat mata, Brasil bukanlah negara dengan masyarakat yang hidup berdesak-desakkan. Kepadatan penduduk mereka hanya 23 orang per kilometer persegi.

Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Mereka menyemut di kota-kota besar, dan menjadikan semua kota di Brasil memiliki lingkungan kumuh atau favela. Berdasarkan sensus pada 2010, jumlah orang yang menempati kawasan favela di Brasil mencapai 11,4 juta orang atau 6% dari total populasi. Mereka yang miskin hanya memiliki dua pilihan untuk hidup: bekerja keras, atau melakukan tindakan kriminal.

Salah satu kerja keras paling menyenangkan adalah bermain sepakbola. Karenanyalah anak-anak dari lingkungan miskin di Brasil, menggantungkan cita-cita mereka pada sepakbola. Berlatih setiap hari, dan berharap ada pemandu bakat yang tidak sengaja menemukan bakat mereka, lalu mengorbitkannya ke Eropa.

Karena dari sepakbola lah mimpi itu akan terus hidup. Dengan limpahan uang, mereka bisa mengubah nasib dan menjaga nama keluarga.
Silahkan mampir ke tips supaya segera mengandung . Makasih anda sudah mengunjungi Menjadi Miskin di Tanah Sepakbola

No comments:

Post a Comment