sumber berita Kesempatan Neymar Mengulang Sejarah Final Piala Dunia 1998 : detik.com
Paris - Neymar masih bocah saat Brasil kalah telak atas Prancis di final Piala Dunia 1998. Tengah pekan ini di tempat yang sama, Neymar bisa merasakan ulangan laga tersebut saat kedua tim berduel untuk laga persahabatan.
Brasil dan Prancis akan saling berhadapan dalam laga persahabatan di Stade de France pada 26 Maret mendatang. Laga tersebut akan menjadi ulangan final Piala Dunia 1998, yang juga dihelat di stadion yang sama.
Tujuhbelas tahun lalu Neymar baru berusia enam tahun. Namun kesedihan yang dirasakan dari kekalahan 0-3 yang didapat Samba disebut Neymar masih tergambar jelas sampai saat ini.
"Saya masih ingat betapa terasa janggalnya jalan-jalan di daerah pemukiman saat melintasi usai pertandingan itu dan tentu saja dengan tiga gol yang dibuat Prancis. Kami semua berduka di rumah setelah pertandingan. Namun duka itu cuma bertahan beberapa menit karena saya langsung kembali bermain bola bersama teman," sahut Neymar di AS.
Zinedine Zidane jadi bintang kemenangan Prancis saat itu dengan dua gol yang dibuatnya, sementara satu gol lainnya dilesakkan Emmanuel Petit. Itu menjadi trofi Piala Dunia yang pertama untuk Prancis.
"Pertandingan seperti inilah yang saya sukai, dua tim nasional yang kuat, di stadion yang hebat dan menjalani laga away jauh dari rumah. Ini jadi pertandingan penting buat kami. Kesempatan untuk mentehaui bagian mana yang harus kami perbaiki. Itu akan menjadi laga yang sulit dan tes penting buat kami,"lanjut dia.
Silahkan mampir ke tips supaya segera mengandung . Makasih anda sudah mengunjungi Kesempatan Neymar Mengulang Sejarah Final Piala Dunia 1998
Brasil dan Prancis akan saling berhadapan dalam laga persahabatan di Stade de France pada 26 Maret mendatang. Laga tersebut akan menjadi ulangan final Piala Dunia 1998, yang juga dihelat di stadion yang sama.
Tujuhbelas tahun lalu Neymar baru berusia enam tahun. Namun kesedihan yang dirasakan dari kekalahan 0-3 yang didapat Samba disebut Neymar masih tergambar jelas sampai saat ini.
"Saya masih ingat betapa terasa janggalnya jalan-jalan di daerah pemukiman saat melintasi usai pertandingan itu dan tentu saja dengan tiga gol yang dibuat Prancis. Kami semua berduka di rumah setelah pertandingan. Namun duka itu cuma bertahan beberapa menit karena saya langsung kembali bermain bola bersama teman," sahut Neymar di AS.
Zinedine Zidane jadi bintang kemenangan Prancis saat itu dengan dua gol yang dibuatnya, sementara satu gol lainnya dilesakkan Emmanuel Petit. Itu menjadi trofi Piala Dunia yang pertama untuk Prancis.
"Pertandingan seperti inilah yang saya sukai, dua tim nasional yang kuat, di stadion yang hebat dan menjalani laga away jauh dari rumah. Ini jadi pertandingan penting buat kami. Kesempatan untuk mentehaui bagian mana yang harus kami perbaiki. Itu akan menjadi laga yang sulit dan tes penting buat kami,"lanjut dia.
No comments:
Post a Comment