Silahkan mampir juga ke situs cara cepat hamil . Hatur nuhun anda sudah mengunjungi Laga Piala AFC Batal, Suporter Persipura Berunjuk Rasa
Jayapura - Buntut batalnya pertandingan babak 16 besar Piala AFC antara tim kesayangannya melawan Pahang FA, suporter Persipura Jayapura melakukan aksi demonstrasi.
Unjuk rasa dilakukan pada hari Selasa (26/5/2015), di jalan protokol Jayapura hingga jalaman DPR Papua di Jln. Sam Ratulangi. Massa yang jumlahnya banyak itu membawa sejumlah poster yang berisi kecaman pada pemerintah atas batalnya partai yang semula dijadwalkan pada sore hari ini.
"Kami kecewa sekali dengan situasi ini. Ini tamparan keras buat sepakbola di tanah air. Bahwa ada diskriminasi dalam olahraga, ada ketidakadilan yang sedang dijalankan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar koordinator Persipura Mania, Irawan, dalam orasinya.
"Tapi rupanya oknum-oknum tertentu di pusat sana, tidak punya hati, tidak punya mata dan tidak punya sportivitas. Persipura lagi-lagi dikorbankan, lagi-lagi menjadi tumbal buat perseteruan PSSI dan Kemenpora," katanya, seraya menyerukan supaya Menpora Imam Nahrawi untuk mundur dari jabatannya.
Irawan menduga, tidak diberikannya visa kepada tiga pemian tim tamu oleh pihak Imigrasi di bandara Soekarno-Hatta merupakan konspirasi besar yang sengaja dibuat demikian, agar Persipura tidak mengukir sejarah besar bagi dunia sepakbola tanah air.
"Iri adalah kata yang tepat. Ketidakmampuan dan ketidakharmonisan Pemerintah Pusat lewat Menpora, BOPI dan Dirjen Imigrasi telah membuktikan bahwa Papua, Persipura dikorbankan," katanya.
"Padahal, Persipura adalah kebanggaan orang Papua untuk mendapat hiburan di olahraga, melepaskan rasa sakit karena dianak tirikan dari pembangunan, kini hal itu direnggut oleh mereka-mereka yang tidak punya hati di sepakbola," katanya.
Kasus ini sendiri sedang diselidiki oleh AFC, sebelum memutuskan nasib pertandingan tersebut: apakah ada penjadwalan ulang atau ada sanksi kepada yang diputuskan bersalah.
Kemenpora sendiri --dan BOPI-- telah membantah tuduhan bahwa mereka tidak memberi kemudahan untuk pertandingan tersebut, karena BOPI sudah mengeluarkan rekomendasi dan dokumen yang diperlukan untuk kepentingan pertandingan tersebut -- termasuk untuk laga Persib menjamu Kitchee di Stadion Si Jalak Harupat pada Rabu besok.
Ketua Umum BOPI Noor Aman justru menduga pihak PSSI yang lalai dalam memberi informasi yang utuh kepada Pahang FA, sehingga tidak mengurus visa tiga pemain asingnya yang berasal dari Jamaika, Pakistan, dan Nigeria, yang negara-negara tersebut tidak punya perjanjian visa on arrival dengan Indonesia. [Baca: BOPI soal Kasus Pahang FA: Yang Lalai itu PSSI]
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia kemarin mengungkapkan, pihaknya tidak menerima pengajuan aplikasi visa dari Pahang FA. Padahal, semestinya Pahang FA memastikan urusan dokumentasi tersebut, karena tidak semua pemainnya berasal dari negara-negara yang memiliki kesepakatan bilateral dengan Indonesia untuk visa on arrival. Padahal, kalau ketiga pemain asing tersebut mengajukan permohonan visa, prosesnya bisa cepat karena untuk urusan resmi.
Baca: KBRI Tidak Menerima Pengajuan Visa dari Pahang FA
Selain semua pemain Malaysia, pemain asing Pahang yang mendapatkan visa di Soeta adalah yang berasal dari Argentina, karena negara itu memang punya perjanjian visa on arrival dengan Indonesia.
sumber berita Laga Piala AFC Batal, Suporter Persipura Berunjuk Rasa : detik.com
Unjuk rasa dilakukan pada hari Selasa (26/5/2015), di jalan protokol Jayapura hingga jalaman DPR Papua di Jln. Sam Ratulangi. Massa yang jumlahnya banyak itu membawa sejumlah poster yang berisi kecaman pada pemerintah atas batalnya partai yang semula dijadwalkan pada sore hari ini.
"Kami kecewa sekali dengan situasi ini. Ini tamparan keras buat sepakbola di tanah air. Bahwa ada diskriminasi dalam olahraga, ada ketidakadilan yang sedang dijalankan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar koordinator Persipura Mania, Irawan, dalam orasinya.
"Tapi rupanya oknum-oknum tertentu di pusat sana, tidak punya hati, tidak punya mata dan tidak punya sportivitas. Persipura lagi-lagi dikorbankan, lagi-lagi menjadi tumbal buat perseteruan PSSI dan Kemenpora," katanya, seraya menyerukan supaya Menpora Imam Nahrawi untuk mundur dari jabatannya.
Irawan menduga, tidak diberikannya visa kepada tiga pemian tim tamu oleh pihak Imigrasi di bandara Soekarno-Hatta merupakan konspirasi besar yang sengaja dibuat demikian, agar Persipura tidak mengukir sejarah besar bagi dunia sepakbola tanah air.
"Iri adalah kata yang tepat. Ketidakmampuan dan ketidakharmonisan Pemerintah Pusat lewat Menpora, BOPI dan Dirjen Imigrasi telah membuktikan bahwa Papua, Persipura dikorbankan," katanya.
"Padahal, Persipura adalah kebanggaan orang Papua untuk mendapat hiburan di olahraga, melepaskan rasa sakit karena dianak tirikan dari pembangunan, kini hal itu direnggut oleh mereka-mereka yang tidak punya hati di sepakbola," katanya.
Kasus ini sendiri sedang diselidiki oleh AFC, sebelum memutuskan nasib pertandingan tersebut: apakah ada penjadwalan ulang atau ada sanksi kepada yang diputuskan bersalah.
Kemenpora sendiri --dan BOPI-- telah membantah tuduhan bahwa mereka tidak memberi kemudahan untuk pertandingan tersebut, karena BOPI sudah mengeluarkan rekomendasi dan dokumen yang diperlukan untuk kepentingan pertandingan tersebut -- termasuk untuk laga Persib menjamu Kitchee di Stadion Si Jalak Harupat pada Rabu besok.
Ketua Umum BOPI Noor Aman justru menduga pihak PSSI yang lalai dalam memberi informasi yang utuh kepada Pahang FA, sehingga tidak mengurus visa tiga pemain asingnya yang berasal dari Jamaika, Pakistan, dan Nigeria, yang negara-negara tersebut tidak punya perjanjian visa on arrival dengan Indonesia. [Baca: BOPI soal Kasus Pahang FA: Yang Lalai itu PSSI]
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia kemarin mengungkapkan, pihaknya tidak menerima pengajuan aplikasi visa dari Pahang FA. Padahal, semestinya Pahang FA memastikan urusan dokumentasi tersebut, karena tidak semua pemainnya berasal dari negara-negara yang memiliki kesepakatan bilateral dengan Indonesia untuk visa on arrival. Padahal, kalau ketiga pemain asing tersebut mengajukan permohonan visa, prosesnya bisa cepat karena untuk urusan resmi.
Baca: KBRI Tidak Menerima Pengajuan Visa dari Pahang FA
Selain semua pemain Malaysia, pemain asing Pahang yang mendapatkan visa di Soeta adalah yang berasal dari Argentina, karena negara itu memang punya perjanjian visa on arrival dengan Indonesia.
No comments:
Post a Comment