Silahkan mampir juga ke situs cara cepat hamil . Hatur nuhun anda sudah mengunjungi Menjadi Penerjemah Dadakan di Sesi Latihan
Jakarta - Sepakbola adalah bahasa universal, demikian menurut pendapat yang beredar. Bagi 11 anak muda Indonesia yang tergabung dalam tim CLEAR Ayo! Indonesia Bisa Academy, bahasa tak dijadikan kendala tapi bukan berarti tidak ada masalah.
Ke-11 anak muda tersebut, yang usianya terentang dari 15 hingga 18 tahun, mengaku tidak bermasalah dengan instruksi yang diberikan oleh Andy Robinson, pelatih Manchester United Soccer Schools (MUSS), tempat mereka berlatih kemarin, Jumat (22/5), dan selama beberapa hari ke depan. Namun, lantaran tidak semuanya bisa atau paham dengan Bahasa Inggris, hanya 30%-40% instruksi yang dipahami.
Anak-anak muda tersebut tetap bisa melakukan apa yang diminta Robinson dengan baik. Namun, ketika ada instruksi-instruksi yang lebih mendetail, Robinson akan berpaling kepada para peliput yang juga berada di lapangan.
Hari itu, setidaknya ada tiga orang peliput dari Indonesia, termasuk detikSport, di lapangan. Tidak jarang, Robinson meminta kepada para peliput untuk meneruskan instruksinya kepada anak-anak tersebut.
"Tolong bilang kepada mereka untuk membagi tim menjadi lima lawan lima. Dua bek, dua gelandang, dan satu penyerang," ujar Robinson.
Pada kesempatan lainnya, untuk poin-poin yang lebih detail, Robinson juga akan melakukan hal serupa. Contohnya, ketika dia menerangkan untuk apa seorang penyerang harus mengecoh bek lawan di sesi melepaskan crossing.
Ketika itu, para penyerang diminta untuk berdiri sedekat mungkin dengan pancang (yang diibaratkan sebagai bek lawan) untuk kemudian bergerak menjauh.Next
sumber berita Menjadi Penerjemah Dadakan di Sesi Latihan : detik.com
Ke-11 anak muda tersebut, yang usianya terentang dari 15 hingga 18 tahun, mengaku tidak bermasalah dengan instruksi yang diberikan oleh Andy Robinson, pelatih Manchester United Soccer Schools (MUSS), tempat mereka berlatih kemarin, Jumat (22/5), dan selama beberapa hari ke depan. Namun, lantaran tidak semuanya bisa atau paham dengan Bahasa Inggris, hanya 30%-40% instruksi yang dipahami.
Anak-anak muda tersebut tetap bisa melakukan apa yang diminta Robinson dengan baik. Namun, ketika ada instruksi-instruksi yang lebih mendetail, Robinson akan berpaling kepada para peliput yang juga berada di lapangan.
Hari itu, setidaknya ada tiga orang peliput dari Indonesia, termasuk detikSport, di lapangan. Tidak jarang, Robinson meminta kepada para peliput untuk meneruskan instruksinya kepada anak-anak tersebut.
"Tolong bilang kepada mereka untuk membagi tim menjadi lima lawan lima. Dua bek, dua gelandang, dan satu penyerang," ujar Robinson.
Pada kesempatan lainnya, untuk poin-poin yang lebih detail, Robinson juga akan melakukan hal serupa. Contohnya, ketika dia menerangkan untuk apa seorang penyerang harus mengecoh bek lawan di sesi melepaskan crossing.
Ketika itu, para penyerang diminta untuk berdiri sedekat mungkin dengan pancang (yang diibaratkan sebagai bek lawan) untuk kemudian bergerak menjauh.Next
No comments:
Post a Comment