Silahkan mampir juga ke situs cara cepat hamil . Hatur nuhun anda sudah mengunjungi Jerome Valcke, Eks Wartawan yang Pernah Berbohong soal Perannya di FIFA
Zurich - Publik sepakbola Indonesia mungkin sudah familiar dengan nama Jerome Valcke. Orang Prancis itu ternyata kerap dikaitkan dengan isu suap di tubuh FIFA, dalam kapasitasnya sebagai sekretaris jenderal.
Nama Valcke sedang ramai diberitakan media-media internasional, dan disebut-sebut ikut melatari keputusan mundurnya Sepp Blatter dari kursi presiden FIFA yang sudah didudukinya sejak 1998, pada Selasa (2/6) kemarin.
New York Times melaporkan bahwa seorang petinggi FIFA lainnya tengah diselidiki terkait dugaan kasus suap senilai 10 juta dolar AS. Petinggi FIFA yang dimaksud itu adalah Valcke, sekjen FIFA yang disebut mereka sebagai "letnan" dari Blatter.
Valcke --yang selama ini sering menandatangani surat-surat FIFA untuk PSSI, termasuk sanksi pada 30 Mei lalu-- disebut melakukan sejumlah transfer untuk petinggi-petinggi FIFA lainnya pada tahun 2008. Salah satunya adalah transfer senilai 10 juta dolar AS kepada eks wakil Presiden FIFA, Jack Warner.
Transfer tersebut menjadi salah satu pangkal penyelidikan yang dilakukan FBI belakangan ini --yang lantas berujung pada penangkapan sejumlah petinggi FIFA pekan lalu. Warner disebut menerima uang dari Valcke tersebut untuk mengamankan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.
Dari laman Wikipedia, Valcke dulunya adalah seorang wartawan di stasiun televisi Prancis, Canal+. Ia sempat menduduki jabatan tinggi di bagian olahraga, sebelum banting setir ke perusahaan sport agency di tahun 2002. Ia bekerja di Sportfive yang bermarkas di Jenewa, Swiss, sebagai Chief Operating Officer.
Hanya satu tahun di perusahaan sport agency, Valcke bergabung ke FIFA pada musim panas 2003. Posisinya adalah direktur pemasaran dan TV (Director of Marketing & TV).
Pada 7 Desember 2006, sebuah pengadilan di New York menyatakan Valcke berbohong tentang perannya sebagai direktur marketing dalam negosiasi sponsorship dengan VISA, yang merupakan rival utama dari Mastercars, yang sudah lama menjadi partner FIFA. Akibatnya, FIFA dihukum denda sebesar 60 juta dolar.
Valcke tetap merasa tidak bersalah dari kasus tersebut, tapi kemudian dibebastugaskan bersama tiga karyawan lain oleh FIFA. Dalam pernyataan resminya pada 12 Desember 2006, FIFA mengatakan, "negosiasi-negosiasi itu telah melanggar prinsip-prinsip bisnis kami ... FIFA tak bisa menolerir tindakan seperti itu dari karyawannya". FIFA akhirnya "berdamai" dengan Visa dan Mastercard dengan biaya 90 juta dolar.
Walaupun sudah "menanam kasus buruk", Valcke ditarik kembali ke Zurich oleh FIFA. Blatter mengajukan nama dia untuk menjadi sekjen pada rapat Komite Eksekutif FIFA di tahun 2007, untuk menggantikan Urs Linsi yang mengundurkan diri. Kala itu Valcke mencatat sebuah rekor: sekjen FIFA pertama sejak 1956 yang tidak lahir di Swiss.
Penunjukan Valcke sebagai sekjen FIFA mengejutkan banyak pengamat. Blatter pun membela dia. "Orang-orang kuat membangkitkan Anda. Waktu dia mulai bekerja sebagai direktur marketing dan TV di FIFA, empat setengah tahun lalu, kami dalam krisis finansial. Saat ini kami punya modal 752 juta franc swiss," ucap Blatter kala itu.
Valcke tentang terpilihnya dia sebagai sekjen FIFA mengatakan, "ini seperti sebuah mimpi buatku."
sumber berita Jerome Valcke, Eks Wartawan yang Pernah Berbohong soal Perannya di FIFA : detik.com
Nama Valcke sedang ramai diberitakan media-media internasional, dan disebut-sebut ikut melatari keputusan mundurnya Sepp Blatter dari kursi presiden FIFA yang sudah didudukinya sejak 1998, pada Selasa (2/6) kemarin.
New York Times melaporkan bahwa seorang petinggi FIFA lainnya tengah diselidiki terkait dugaan kasus suap senilai 10 juta dolar AS. Petinggi FIFA yang dimaksud itu adalah Valcke, sekjen FIFA yang disebut mereka sebagai "letnan" dari Blatter.
Valcke --yang selama ini sering menandatangani surat-surat FIFA untuk PSSI, termasuk sanksi pada 30 Mei lalu-- disebut melakukan sejumlah transfer untuk petinggi-petinggi FIFA lainnya pada tahun 2008. Salah satunya adalah transfer senilai 10 juta dolar AS kepada eks wakil Presiden FIFA, Jack Warner.
Transfer tersebut menjadi salah satu pangkal penyelidikan yang dilakukan FBI belakangan ini --yang lantas berujung pada penangkapan sejumlah petinggi FIFA pekan lalu. Warner disebut menerima uang dari Valcke tersebut untuk mengamankan Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010.
Dari laman Wikipedia, Valcke dulunya adalah seorang wartawan di stasiun televisi Prancis, Canal+. Ia sempat menduduki jabatan tinggi di bagian olahraga, sebelum banting setir ke perusahaan sport agency di tahun 2002. Ia bekerja di Sportfive yang bermarkas di Jenewa, Swiss, sebagai Chief Operating Officer.
Hanya satu tahun di perusahaan sport agency, Valcke bergabung ke FIFA pada musim panas 2003. Posisinya adalah direktur pemasaran dan TV (Director of Marketing & TV).
Pada 7 Desember 2006, sebuah pengadilan di New York menyatakan Valcke berbohong tentang perannya sebagai direktur marketing dalam negosiasi sponsorship dengan VISA, yang merupakan rival utama dari Mastercars, yang sudah lama menjadi partner FIFA. Akibatnya, FIFA dihukum denda sebesar 60 juta dolar.
Valcke tetap merasa tidak bersalah dari kasus tersebut, tapi kemudian dibebastugaskan bersama tiga karyawan lain oleh FIFA. Dalam pernyataan resminya pada 12 Desember 2006, FIFA mengatakan, "negosiasi-negosiasi itu telah melanggar prinsip-prinsip bisnis kami ... FIFA tak bisa menolerir tindakan seperti itu dari karyawannya". FIFA akhirnya "berdamai" dengan Visa dan Mastercard dengan biaya 90 juta dolar.
Walaupun sudah "menanam kasus buruk", Valcke ditarik kembali ke Zurich oleh FIFA. Blatter mengajukan nama dia untuk menjadi sekjen pada rapat Komite Eksekutif FIFA di tahun 2007, untuk menggantikan Urs Linsi yang mengundurkan diri. Kala itu Valcke mencatat sebuah rekor: sekjen FIFA pertama sejak 1956 yang tidak lahir di Swiss.
Penunjukan Valcke sebagai sekjen FIFA mengejutkan banyak pengamat. Blatter pun membela dia. "Orang-orang kuat membangkitkan Anda. Waktu dia mulai bekerja sebagai direktur marketing dan TV di FIFA, empat setengah tahun lalu, kami dalam krisis finansial. Saat ini kami punya modal 752 juta franc swiss," ucap Blatter kala itu.
Valcke tentang terpilihnya dia sebagai sekjen FIFA mengatakan, "ini seperti sebuah mimpi buatku."
No comments:
Post a Comment