Silahkan mampir juga ke situs cara cepat hamil . Hatur nuhun anda sudah mengunjungi Catatan Brasil di Tangan Dunga
Jakarta - Kekalahan 0-1 yang diterima Brasil dari Kolombia menjadi "peristiwa besar". Bukan apa-apa, dari 12 pertandingan baru kali itulah Selecao menelan kekalahan.
Setelah gagal total di Piala Dunia 2014, Brasil menunjuk Dunga sebagai pelatih anyar. Keputusan tersebut sempat dipertanyakan lantaran Dunga sendiri gagal membawa Brasil sukses di Piala Dunia 2010.
Pada perhelatan lima tahun lalu tersebut, Dunga dianggap gagal secara hasil dan permainan. Karakter Brasil yang biasa memainkan sepakbola menyerang dan menghibur tidak keluar di tangan Dunga, yang lebih menyenangi permainan pragmatis.
Wajar kalau kemudian penunjukan Dunga dipertanyakan. Namun, Dunga berubah. Tak lagi sekadar mengandalkan permainan pragmatis, pelatih berusia 51 tahun itu mengombinasikan permainan ofensif dan juga kolektif.
Ini terlihat dari pencetak gol Brasil semenjak ditangani kembali olehnya yang tidak didominasi oleh satu orang saja --meski Dunga juga mengatakan bahwa Brasil harus menemukan cara main tanpa Neymar. Di luar itu, Brasil juga sukses meraih kemenangan di 11 laga pertamanya.
Hanya ketika melawan Kolombia, Kamis (18/6), Brasil menelan kekalahan. Pada laga tersebut, Brasil boleh mendominasi penguasaan bola, namun Kolombia unggul dalam jumlah percobaan untuk mencetak gol.
Dalam catatan ESPNFC, Brasil mendominasi penguasaan bola hingga 60%, tapi hanya memiliki 9 attempts (2 on target) sepanjang pertandingan. Sementara, Kolombia punya 15 attempts (1 on target). Hebatnya, satu-satunya attempt on target milik Kolombia berbuah jadi gol --yang dicetak Jeison Murillo.
Gol Murillo adalah gol keempat yang masuk ke dalam gawang Brasil semenjak ditangani lagi oleh Dunga. Brasil kini menorehkan catatan 11 kemenangan, 1 kekalahan, mencetal 23 gol, dan kebobolan 4 gol.Next
sumber berita Catatan Brasil di Tangan Dunga : detik.com
Setelah gagal total di Piala Dunia 2014, Brasil menunjuk Dunga sebagai pelatih anyar. Keputusan tersebut sempat dipertanyakan lantaran Dunga sendiri gagal membawa Brasil sukses di Piala Dunia 2010.
Pada perhelatan lima tahun lalu tersebut, Dunga dianggap gagal secara hasil dan permainan. Karakter Brasil yang biasa memainkan sepakbola menyerang dan menghibur tidak keluar di tangan Dunga, yang lebih menyenangi permainan pragmatis.
Wajar kalau kemudian penunjukan Dunga dipertanyakan. Namun, Dunga berubah. Tak lagi sekadar mengandalkan permainan pragmatis, pelatih berusia 51 tahun itu mengombinasikan permainan ofensif dan juga kolektif.
Ini terlihat dari pencetak gol Brasil semenjak ditangani kembali olehnya yang tidak didominasi oleh satu orang saja --meski Dunga juga mengatakan bahwa Brasil harus menemukan cara main tanpa Neymar. Di luar itu, Brasil juga sukses meraih kemenangan di 11 laga pertamanya.
Hanya ketika melawan Kolombia, Kamis (18/6), Brasil menelan kekalahan. Pada laga tersebut, Brasil boleh mendominasi penguasaan bola, namun Kolombia unggul dalam jumlah percobaan untuk mencetak gol.
Dalam catatan ESPNFC, Brasil mendominasi penguasaan bola hingga 60%, tapi hanya memiliki 9 attempts (2 on target) sepanjang pertandingan. Sementara, Kolombia punya 15 attempts (1 on target). Hebatnya, satu-satunya attempt on target milik Kolombia berbuah jadi gol --yang dicetak Jeison Murillo.
Gol Murillo adalah gol keempat yang masuk ke dalam gawang Brasil semenjak ditangani lagi oleh Dunga. Brasil kini menorehkan catatan 11 kemenangan, 1 kekalahan, mencetal 23 gol, dan kebobolan 4 gol.Next
No comments:
Post a Comment