Sunday, June 7, 2015

Berita bola : Celah di Area Tengah yang Dimanfaatkan Messi untuk Mengacak-acak Pertahanan Juventus

Berita bola : Celah di Area Tengah yang Dimanfaatkan Messi untuk Mengacak-acak Pertahanan Juventus

Silahkan mampir juga ke situs cara cepat hamil . Hatur nuhun anda sudah mengunjungi Celah di Area Tengah yang Dimanfaatkan Messi untuk Mengacak-acak Pertahanan Juventus
Barcelona meraih gelar Liga Champions musim ini setelah mengalahkan Juventus 3-1 di final. Kemenangan Barca tak lepas dari aksi Lionel Messi, yang mengobrak-abrik pertahanan Juve.

Pada pertandingan final di Olympiastadion, Berlin, Minggu (7/6/2015) dinihari WIB, Barca menang berkat gol-gol Ivan Rakitic, Luis Suarez, dan Neymar. Sedangkan Juventus hanya bisa membalas satu gol melalui penyerang mereka, Alvaro Morata.

Dengan hasil ini, Barca berhasil meraih treble winners musim 2014/2015. Mereka sudah lebih dulu menjuarai La Liga dan Copa del Rey. Dengan hasil ini pula, Barca menjadi satu-satunya kesebelasan sepakbola yang telah dua kali berhasil meraih treble. Blaugrana pertama kali mencatatkan prestasi serupa pada tahun 2009.

Sedangkan bagi Juve, kekalahan ini semakin menambah catatan buruk mereka di final Liga Champions. Dari delapan partai final yang sudah mereka jalani (sama banyak dengan Barca), hanya dua berhasil mereka menangi. Dalam enam pertandingan final lainnya, Juve harus puas dengan medali perak.

Beberapa hari sebelum pertandingan final, Juventus harus menerima kabar kurang menyenangkan. Salah satu bek andalan mereka, Giorgio Chiellini, dipastikan tidak dapat bermain akibat mengalami cedera betis. Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, akhirnya memilih untuk menurunkan Andrea Barzagli di posisi Chiellini.

Selain Chiellini, semua pemain inti Juventus dapat bermain pada pertandingan final. Allegri pun kembali menurunkan formasi yang sama dengan formasi saat melawan Real Madrid di semifinal. Ia memainkan formasi 4-3-1-2 dengan menempatkan Arturo Vidal sebagai gelandang serang. Trio gelandang yang mengisi lapangan tengah pun sama dengan trio saat melawan Madrid, yaitu Claudio Marchisio, Andrea Pirlo, dan Paul Pogba.

Di sisi lain, Barca sendiri tetap menurunkan susunan line-up yang sama dengan beberapa pertandingan terakhirnya. Dengan formasi 4-3-3, anak asuh Luis Enrique itu mengandalkan serangan pada trio Messi, Suarez, dan Neymar. Di tengah ada trio gelandang Rakitic, Sergio Busquets, dan Andres Iniesta.



Bolong di Sisi Kanan Pertahanan Juventus

Barca masih tetap memusatkan aliran bola kepada Messi yang berada di sisi kanan. Posisi Messi pun harus sedikit turun untuk membuat aliran bola dari area pertahanan lebih mudah sampai kepadanya. Ia beroperasi di dekat dengan garis tengah untuk menjemput bola dari belakang.

Hal ini kemudian membuat bek kiri Juventus, Patrice Evra, yang ditugaskan untuk mengawal Messi harus berdiri lebih maju mengikuti pergerakan Messi. Ia tidak bisa melepaskan Messi yang bergerak ke belakang bebas begitu saja tanpa pengawalan. Mau tidak mau, Evra pun harus keluar dari areanya dan mengawal pergerakan Messi.

Dampak dari keluarnya Evra dari posisi ternyata berakibat fatal bagi Juventus. Ketiga pemain lain yang berada di barisan pertahanan harus menyesuaikan pergerakan Evra dan menggeser membentuk barisan 3 bek di area kotak penalti. Sedangkan barisan gelandang yang berdiri di depan barisan pertahan juga hanya terdiri dari 3 orang karena Vidal sudah melakukan pressing ke depan.

Kondisi ini membuat sisi kanan pertahanan Juventus menjadi kosong tanpa adanya satu pun pemain Juventus. Gelandang Juventus yang berada di sisi kanan pun tidak mungkin melakukan melakukan covering karena ia juga harus melakukan pengawalan terhadap gelandang Barca.

Melihat hal ini, pemain Barca pun tidak menyia-nyiakan peluang yang ada. Messi langsung melepaskan umpan panjang ke sisi berlawanan yang diisi Jordi Alba, yang berdiri bebas tanpa pengawalan. Pertahanan Juve pun menjadi semakin berantakan ketika bola sampai di kaki Alba.



Saat gol pertama terjadi, umpan panjang Messi kepada Alba diteruskan kepada Neymar yang juga berhasil menarik keluar Barzagli dari posisinya. Area kotak penalti yang kosong membuat Iniesta berhasil masuk dan dengan mudah mengirimkan umpan kepada Rakitic yang berdiri bebas tanpa pengawalan.

Pressing Tinggi Juventus

Pada awal pertandingan, Juve langsung memainkan permainan agresif dengan melakukan pressing hingga ke area pertahanan Barca. Juve mencoba untuk meladeni permainan menyerang Barca dengan permainan terbuka. Vidal yang ditempatkan sebagai gelandang serang di belakang dua striker bergerak maju untuk langsung menekan pemain-pemain Barca yang sedang coba membangun serangan dari lini pertahanan.

Sesaat, permainan Juve ini merusak irama permainan Barca dan membuat mereka terlihat tertekan. Barca bahkan sempat dua kali kehilangan bola di daerah pertahanan sendiri dan membuat Juve sempat melepaskan tembakan pertama meski gagal mengarah ke sasaran.

Namun kesuksesan cara ini tidak berlangsung lama. Ketika mulai sadar lawannya bermain agresif, Barca mulai bisa melayaninya dan sedikit demi sedikit keluar dari tekanan. Yang dilakukan Barca untuk keluar dari tekanan pemain-pemain Juve bukanlah dengan bermain lebih cepat dan memainkan bola lambung langsung ke depan. Mereka justru semakin memperlambat tempo dengan semakin menurunkan garis pertahanan. Gerard Pique dan Javier Mascherano bahkan sampai melakukan ball possession di dekat garis ujung lapangan mereka sendiri.

Apa yang dilakukan Barca ini tentu bukan tanpa alasan. Ketika melihat pemain Juventus bermain agresif, mereka justru memainkan bola di area yang semakin dekat dengan gawang mereka, agar area permainan menjadi semakin luas. Hal ini akan berdampak pada posisi pemain-pemain Juve yang berada pada jarak yang semakin jauh terpisah satu sama lain karena harus mengejar pemain Barca yang bermain semakin ke belakang.

Barca yang semakin bisa mengatur irama permainan pun sedikit demi sedikit bisa melepaskan diri dari tekanan pemain Juve. Mereka mulai bisa mengalirkan bola ke depan melewati pemain-pemain Juve yang sudah terpisah semakin jauh.

Setelah gol pertama terjadi, Barca memang semakin nyaman dengan penguasaan bola. Situs statistik whoscored menyebutkan Barca unggul penguasaan bola dengan 65% berbanding 35% pada babak pertama. Pressing yang diperagakan para pemain Barca yang langsung coba merebut bola saat pemain bertahan Juve menguasai bola membuat Juve mudah kehilangan bola.

Cara Juve melakukan pressing pun membuat Barca dengan mudah menguasai bola. Juve yang juga coba merebut bola sejak pemain bertahan Barca menguasai bola, tak berjalan dengan baik di mana antarlini pemain Juve tak berbarengan memberikan tekanan.


Beberapa situasi saat Juve memberikan pressing

Pada gambar di atas terdapat empat situasi berbeda, dalam waktu yang berbeda, ketika Juve memberikan pressing dan coba merebut bola dari pemain Barca yang menguasai bola di lini pertahanan mereka pada babak pertama. Dari keempat gambar tersebut terlihat bahwa pressing Juve tak beraturan.

Pada gambar satu, hanya dua pemain Juve yang coba memberikan tekanan. Pada gambar dua, tiga pemain Juve yang coba mengurung tujuh pemain Barca. Pada gambar tiga, lima pemain Juve berada di lini pertahanan Barca. Pada gambar empat, pressing Juve terbagi menjadi dua lapis dengan enam pemain.

Pemain-pemain Barca yang dilingkari pada gambar di atas pun menunjukkan pemain Barca yang tak mendapatkan pengawalan atau tekanan saat ada pemain Juve yang coba mendekati pemain Barca menguasai bola. Maka ketika pemain Barca yang mendapatkan tekanan berhasil melepaskan operan ke tengah, pemain tengah dengan leluasa menerima bola.

Karena inilah tekanan yang diberikan para pemain Juve di lini pertahanan Barca menjadi sia-sia. Tak heran aliran serangan dari tengah, di mana terdapat pemain dengan kreativitas tinggi dan visi yang baik macam Iniesta dan Rakitic, membuat serangan Barca bisa tersusun dengan rapi.

Kegagalan pressing ini pun berakibat pada semakin agresifnya para pemain tengah Juve ketika berhasil terlewati. Tekel-tekel keras yang berakibat pelanggaran pun memperlihatkan lini tengah Juve sangat kewalahan menghadapi serangan Barca.

Pada babak pertama, pelanggaran Juventus mencapai 15 kali, sementara Barca hanya melanggar sebanyak empat kali. Atas pelanggaran-pelanggaran ini, kartu kuning diterima Vidal dan Pogba.

Dua kartu kuning ini pun menjadikan lini tengah Juve lebih hati-hati. Meski terkadang Vidal berani mengambil risiko melakukan tekel keras untuk merebut bola, namun dengan dua kartu kuning ini Barca memiliki keuntungan di mana satu tekel keras yang dilakukan Vidal dan Pogba bisa berujung pengusiran.

Marchisio-Pogba Meninggalkan Pirlo Sendirian di Tengah

Perubahan skema bertahan dilakukan Juve pada babak kedua. Pada 45 menit kedua, Juve tak lagi memberikan pressing agresif layaknya babak pertama. Para pemain Juve lebih bersabar menunggu para pemain Barca memasuki area pertahanan Juve.

Hasilnya Juve mampu menurunkan tempo cepat yang sejak awal membuat nyaman permainan Barca. Barca pun mulai kesulitan menembus lini pertahanan Juve. Melambatnya tempo pun menjadikan permainan Juve lebih berjalan dengan baik.

Lini tengah Juve mulai terlihat berani menguasai bola. Perubahan bermain pun diperlihatkan para pemain tengah Juventus, khususnya Marchisio dan Pogba. Area operasi keduanya terlihat lebih sering berada di area pertahanan Barca dibanding area pertahanan sendiri.



Pada gambar di atas terlihat bahwa pada babak kedua, gambar sebelah kanan, Pogba dan Marchisio menjadi lebih sering di area pertahanan Barca. Berbeda dengan babak pertama, gambar sebelah kiri, di mana keduanya lebih seimbang di lini tengah.

Perubahan ini terbukti membuahkan hasil. Juve lantas mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-55. Marchisio yang berada di depan kotak penalti memberikan backheel pass pada Stephan Lichtsteiner. Bek sayap asal Swiss itu pun kemudian memberikan bola pada Carlos Tevez di kotak penalti. Tembakan Tevez berhasil dibendung kiper Barca, Marc-Andre Ter Stegen. Namun, bola muntah berhasil disambar Morata.

Perubahan permainan lebih menyerang yang dilakukan Juve pada babak kedua memang berhasil membuat mereka menyamakan kedudukan. Namun, semakin terbukanya permainan Juve juga memberikan dampak negatif tersendiri pada barisan pertahanan Juve.

Catatan heatmap ketiga gelandang Juventus menunjukkan adanya perubahan posisi mereka. Perubahan ini terutama terjadi pada Pogba dan Marchisio yang berada di sisi kanan dan kiri permainan. Kedua pemain ini terlihat berada pada posisi yang lebih ke depan ketimbang pada babak pertama. Mereka diberikan tugas untuk ikut keluar menyerang ke area pertahanan Barca.

Selain itu, meski tidak maju sejauh Pogba dan Marchisio, Pirlo sendiri juga bermain lebih ke depan dibanding babak pertama. Sebagai pemain yang memiliki tugas mengalirkan bola ke depan, mau tidak mau Pirlo juga harus sedikit lebih ke depan. Dengan kondisi ini, tentu saja konsentrasi gelandang Juve terhadap pertahanan akan lebih berkurang ketimbang babak pertama. Kemudian naiknya posisi gelandang Juve akan menciptakan ruang tersendiri di lapangan tengah Juve.

Hal ini tidak disia-siakan oleh Messi. Melihat ruang kosong di tengah, ia kemudian bergeser ke area tersebut. Dari situ, ia menunggu bola sampai dari belakang dan bersiap melakukan serangan balik cepat. Dan inilah yang menjadi awal terciptanya gol kedua Barca.

Pogba, Marchisio, dan Pirlo yang sedang dalam posisi naik ke depan membuat jarak antara mereka dengan lini pertahanan Juve. Jarak antarlini inilah yang kemudian dimanfaatkan Messi untuk memulai serangan balik ke gawang Juve. Ia bersama Suarez dan Neymar hanya tinggal berhadapan dengan barisan pertahanan Juve yang tidak jarang juga sudah ditinggal oleh salah satu fullback yang melakukan overlap.

Bahkan tercatat setidaknya ada 3 kali kejadian di mana 5 pemain Barcelona hanya tinggal berhadapan dengan 3 pemain Juve saat terjadi serangan balik. Hal ini terjadi akibat posisi gelandang Juve yang sudah terlanjur naik sehingga tidak bisa menutup pergerakan pemain Barca saat serangan balik.

Saat Pogba gagal merebut bola dari Daniel Alves, bola serangan Barca berhasil bergulir ke kaki Rakitic. Dari sini Rakitic membuat Pirlo harus sedikit naik untuk mengganggu pergerakannya. Namun dengan kejeliannya, Rakitic berhasil memberikan bola pada Messi yang masuk ke area tengah, sehingga terjadi situasi seperti gambar di atas, di mana Messi memiliki cukup ruang untuk masuk ke kotak penalti Juve dengan adanya celah di antara lini tengah dan lini belakang.


Kejadian sebelum terjadinya gol kedua Barcelona

Setelah gol kedua Barca yang diciptakan melalui kaki Suarez yang memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Messi, mau tak mau Juve harus keluar menyerang. Sedangkan cara Juve menyerang, membuat adanya celah di lini tengah yang bisa dimanfaatkan Messi. Gol ketiga yang tercipta pada penghujung laga pun tercipta dengan skema yang tak jauh berbeda. Proses seperti ini memang kerap terlihat sejak Juve berani untuk keluar menyerang.


Coman (masuk menggantikan Evra) gagal merebut bola dari Messi. Sementara Marchisio dan Pirlo kembali terlambat menutup ruang di lapangan tengah.

Kesimpulan

Hasil 3-1 bagi Barcelona membuat prediksi sebelum laga dimulai di mana Barca lebih diunggulkan untuk memenangi pertandingan benar-benar terbukti di akhir laga. Meskipun begitu, Juve cukup memberikan perlawanan berarti bagi skuat Blaugrana.

Kesalahan Juve dilakukan setelah mereka berhasil mencetak gol. Juve terlalu nyaman dengan skema menyerang mereka pada babak kedua dan meladeni permainan terbuka dan cepat yang diperagakan Barcelona.

Bermain menyerang justru mengakibtkan celah di antara gelandang dan bek Juve. Area kosong inilah yang dimanfaatkan Messi untuk mengacak-acak lini pertahanan Juve dengan kecepatan dan kemampuan dribbling-nya sehingga menghasilkan dua gol yang membuat mereka keluar sebagai pemenang.

Barca memang layak untuk memenangi pertandingan ini. Kemenangan yang berarti treble winners mereka yang kedua, atau terbanyak sepanjang sejarah, pun pantas mereka dapatkan karena dengan apa yang mereka tampilkan pada laga final ini menunjukkan bahwa mereka sangat pantas disebut sebagai kesebelasan terbaik Eropa saat ini.

Selamat, Barcelona!

sumber berita Celah di Area Tengah yang Dimanfaatkan Messi untuk Mengacak-acak Pertahanan Juventus : detik.com

No comments:

Post a Comment