Silahkan mampir juga ke situs cara cepat hamil . Hatur nuhun anda sudah mengunjungi Massimiliano 'Max' Allegri vs Luis Enrique Martinez Garci
Jakarta - Massimiliano Allegri dan Luis Enrique melewati jalan yang lebih kurang sama di klubnya masing-masing di musim ini. Menjadi pelatih baru dan banyak disangsikan, keduanya kini cuma setapak saja menuju treble winners.
Juventini pastinya masih ingat betapa mereka menentang kedatangan Allegri di tengah musim panas 2014 lalu. Setelah merengkuh hat-trick Scudetto bersama Antonio Conte, manajemen membuat keputusan yang sepertinya sangat sulit dipercaya dengan mengontrak pelatih yang baru saja mengantar AC Milan terpuruk di papan bawah klasemen.
Penunjukkan Allegri jadi bahan tertawaan fans lawan. Bagaimana mungkin memilih orang yang membuang Andrea Pirlo dan menyebut gelandang internasional Italia itu sudah melewati periode terbaiknya?
Enam bulan setelah Allegri dapat resistensi dari pendukung Juventus, gantian Enrique yang digoyang dari kursinya. Kekalahan atas Real Sociedad menjadi pangkal perkaranya, yang berlanjut dengan isu pecahnya hubungan dia dengan Lionel Messi.
Enrique makin dirongrong keraguan fans, yang begitu berharap Barca bisa kembali sakti seperti era Josep Guardiola, karena di saat Beramaan Real Madrid tengah punya catatan kemenangan beruntun. Penunjukkan Enrique sebagai pelatih Barcelona juga bukannya tanpa tentangan. Meski pernah jadi anak emas di Camp Nou, Enrique tak punya rekam jejak oke sebagai pelatih. Musim lalu dia cuma membawa Celta Vigo duduk di posisi sembilan klasemen.
Minggu (7/6/2015) dinihari WIB lusa, Allegri dan Enrique akan duduk di bench-nya masing-masing di Olympiastadion Berlin. Keduanya datang dengan capaian hebat (dua gelar kompetisi domestik) dan membidik torehan sejarah (memenangi treble winners). Rasanya di awal musim lalu tidak ada yang mengira kalau Juventus dan Barcelona akan punya kesempatan menyapu bersih tiga gelar. Tidak ada juga yang bertaruh Allegri dan Enrique akan bisa mengantar timnya terbang ke Berlin untuk menjalani laga final.
Yang menarik dari kedua pelatih ini bukan cuma soal melanjutkan sukses penerusnya. Di tengah bayang-bayang Antonio Conte dan Josep Guardiola, Allegri dan Enrique ternyata mampu menyamai keberhasilan tersebut dengan caranya (strategi) masing-masing.Next
sumber berita Massimiliano 'Max' Allegri vs Luis Enrique Martinez Garci : detik.com
Juventini pastinya masih ingat betapa mereka menentang kedatangan Allegri di tengah musim panas 2014 lalu. Setelah merengkuh hat-trick Scudetto bersama Antonio Conte, manajemen membuat keputusan yang sepertinya sangat sulit dipercaya dengan mengontrak pelatih yang baru saja mengantar AC Milan terpuruk di papan bawah klasemen.
Penunjukkan Allegri jadi bahan tertawaan fans lawan. Bagaimana mungkin memilih orang yang membuang Andrea Pirlo dan menyebut gelandang internasional Italia itu sudah melewati periode terbaiknya?
Enam bulan setelah Allegri dapat resistensi dari pendukung Juventus, gantian Enrique yang digoyang dari kursinya. Kekalahan atas Real Sociedad menjadi pangkal perkaranya, yang berlanjut dengan isu pecahnya hubungan dia dengan Lionel Messi.
Enrique makin dirongrong keraguan fans, yang begitu berharap Barca bisa kembali sakti seperti era Josep Guardiola, karena di saat Beramaan Real Madrid tengah punya catatan kemenangan beruntun. Penunjukkan Enrique sebagai pelatih Barcelona juga bukannya tanpa tentangan. Meski pernah jadi anak emas di Camp Nou, Enrique tak punya rekam jejak oke sebagai pelatih. Musim lalu dia cuma membawa Celta Vigo duduk di posisi sembilan klasemen.
Minggu (7/6/2015) dinihari WIB lusa, Allegri dan Enrique akan duduk di bench-nya masing-masing di Olympiastadion Berlin. Keduanya datang dengan capaian hebat (dua gelar kompetisi domestik) dan membidik torehan sejarah (memenangi treble winners). Rasanya di awal musim lalu tidak ada yang mengira kalau Juventus dan Barcelona akan punya kesempatan menyapu bersih tiga gelar. Tidak ada juga yang bertaruh Allegri dan Enrique akan bisa mengantar timnya terbang ke Berlin untuk menjalani laga final.
Yang menarik dari kedua pelatih ini bukan cuma soal melanjutkan sukses penerusnya. Di tengah bayang-bayang Antonio Conte dan Josep Guardiola, Allegri dan Enrique ternyata mampu menyamai keberhasilan tersebut dengan caranya (strategi) masing-masing.Next
No comments:
Post a Comment