Silahkan mampir juga ke situs cara cepat hamil . Hatur nuhun anda sudah mengunjungi Primeknit 2.0, Adidas Bawa Teknologi Rajut ke Langkah Berikutnya
Tahun lalu Adidas memperkenalkan lini Primeknit, sepatu sepakbola pertama dengan teknologi rajut. Tahun ini lini Primeknit disempurnakan dengan gabungan dua inovasi kunci yang dikembangkan pabrikan Jerman tersebut.
Adidas mengklaim Primeknit 2.0 bakal jadi sepatu yang paling nyaman dan pas di kaki. Teknologinya juga memastikan sepatu ini punya kemampuan kontrol yang mumpuni dan tak tertandingi soal kemampuan manuver.
Adidas menggabungkan teknologi asli Samba Primeknit yang artinya menggunakan bahas rajut sepenuhnya dengan Primeknit FS atau Footy Sock, yang sebelumnya masih berbentuk konsep. Berangkat dari konstruksi dasar Primeknit, edisi teranyar ini ditingkatkan teknologi kompresinya.
Menggunakan benang lycra yang elastis, Primeknit 2.0 punya bagian 'lidah' (di bawah tali sepatu) yang didesain untuk membungkus area kaki tengah dengan sempurna. Efeknya adalah kaki bakal terkunci dengan mantap.
Lycra atau juga dikenal sebagai elastane sendiri dikenal sebagai serat sintetis yang sangat lentur. Material ini biasa digunakan untuk kain-kain elastis yang akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dan merupakan bahan terkuat saat ini. Artinya, Lycra sejauh ini punya tingkat ketahanan paling tinggi terhadap regangan dibandingkan seluruh materi baku tekstil lainnya.
Selain bahan tersebut, sepatu ini juga didukung dengan desain dan bentuk tumit yang baru, mengikuti alur natural kaki bagian belakang. Desain ini diklaim Adidas memberikan dukungan maksimal kepada kaki khususnya bagian engkel.
Struktur rajut di bagian depan sepatu dengan tekstur tiga dimensi secara khusus didesain untuk meningkatkan kontrol terhadap bola. Sementara bagian sol dirancang untuk menjadi yang terbaik dalam hal manuver dan traksi di lapangan. Agar mumpuni di semua kondisi cuaca ataupun lapangan, Adidas melengkapi Primeknit 2.0 dengan lapisan sintetis khusus yang juga akan melindungi benang dan bagian terlembut sepatu.
Bagian atas sepatu ini yakni pada bagian rajutan murni menggunakan satu bagian kain alias tanpa sambungan, yang disebut menjadi kunci utama faktor kenyamanan. Desainnya sendiri secara keseluruhan terbilang elegan, kombinasi warna hitam plus aksen pink dengan warna hijau neon pada sol, bagian lidah, dan bagian dalam sepatu.
Untuk pelat solnya sendiri sama dengan yang digunakan pada Adizero 2015. Susunan pulnya terdiri dari hanya tiga pul di belakang plus konfigurasi khusus di tengah hingga depan yang terinspirasi dari lini sepatu lari.
Berminat? Anda harus cepat-cepat bergerak jika tak ingin kehabisan stok. Adidas merilis sepatu ini dengan label terbatas karena memang jadi salah satu inovasi terbaiknya. Hanya ada 10 ribu pasang tersedia secara global. Penjualannya sendiri sudah dimulai sejak 22 April lalu. Harganya? Tak kurang dari 300 dollar Amerika Serikat atau hampir empat juta rupiah.
Di lapangan, Primeknit sudah menjalani debutnya. Salah satunya dikenakan bintang Real Madrid, James Rodriguez, kala melawan Atletico Madrid di leg kedua perempatfinal Liga Champions, tengah pekan lalu. Rodriguez bahkan sudah mencetak satu gol dengan sepatu ini, yakni ke gawang Celta Vigo saat Madrid menang 4-2 akhir pekan kemarin.
*Foto: Adidas & Getty Images
sumber berita Primeknit 2.0, Adidas Bawa Teknologi Rajut ke Langkah Berikutnya : detik.com
Adidas mengklaim Primeknit 2.0 bakal jadi sepatu yang paling nyaman dan pas di kaki. Teknologinya juga memastikan sepatu ini punya kemampuan kontrol yang mumpuni dan tak tertandingi soal kemampuan manuver.
Adidas menggabungkan teknologi asli Samba Primeknit yang artinya menggunakan bahas rajut sepenuhnya dengan Primeknit FS atau Footy Sock, yang sebelumnya masih berbentuk konsep. Berangkat dari konstruksi dasar Primeknit, edisi teranyar ini ditingkatkan teknologi kompresinya.
Menggunakan benang lycra yang elastis, Primeknit 2.0 punya bagian 'lidah' (di bawah tali sepatu) yang didesain untuk membungkus area kaki tengah dengan sempurna. Efeknya adalah kaki bakal terkunci dengan mantap.
Lycra atau juga dikenal sebagai elastane sendiri dikenal sebagai serat sintetis yang sangat lentur. Material ini biasa digunakan untuk kain-kain elastis yang akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dan merupakan bahan terkuat saat ini. Artinya, Lycra sejauh ini punya tingkat ketahanan paling tinggi terhadap regangan dibandingkan seluruh materi baku tekstil lainnya.
Selain bahan tersebut, sepatu ini juga didukung dengan desain dan bentuk tumit yang baru, mengikuti alur natural kaki bagian belakang. Desain ini diklaim Adidas memberikan dukungan maksimal kepada kaki khususnya bagian engkel.
Struktur rajut di bagian depan sepatu dengan tekstur tiga dimensi secara khusus didesain untuk meningkatkan kontrol terhadap bola. Sementara bagian sol dirancang untuk menjadi yang terbaik dalam hal manuver dan traksi di lapangan. Agar mumpuni di semua kondisi cuaca ataupun lapangan, Adidas melengkapi Primeknit 2.0 dengan lapisan sintetis khusus yang juga akan melindungi benang dan bagian terlembut sepatu.
Bagian atas sepatu ini yakni pada bagian rajutan murni menggunakan satu bagian kain alias tanpa sambungan, yang disebut menjadi kunci utama faktor kenyamanan. Desainnya sendiri secara keseluruhan terbilang elegan, kombinasi warna hitam plus aksen pink dengan warna hijau neon pada sol, bagian lidah, dan bagian dalam sepatu.
Untuk pelat solnya sendiri sama dengan yang digunakan pada Adizero 2015. Susunan pulnya terdiri dari hanya tiga pul di belakang plus konfigurasi khusus di tengah hingga depan yang terinspirasi dari lini sepatu lari.
Berminat? Anda harus cepat-cepat bergerak jika tak ingin kehabisan stok. Adidas merilis sepatu ini dengan label terbatas karena memang jadi salah satu inovasi terbaiknya. Hanya ada 10 ribu pasang tersedia secara global. Penjualannya sendiri sudah dimulai sejak 22 April lalu. Harganya? Tak kurang dari 300 dollar Amerika Serikat atau hampir empat juta rupiah.
Di lapangan, Primeknit sudah menjalani debutnya. Salah satunya dikenakan bintang Real Madrid, James Rodriguez, kala melawan Atletico Madrid di leg kedua perempatfinal Liga Champions, tengah pekan lalu. Rodriguez bahkan sudah mencetak satu gol dengan sepatu ini, yakni ke gawang Celta Vigo saat Madrid menang 4-2 akhir pekan kemarin.
*Foto: Adidas & Getty Images
No comments:
Post a Comment