Monday, March 23, 2015

Berita bola : Cameo Pamungkas Steven Gerrard

Berita bola : Cameo Pamungkas Steven Gerrard

sumber berita Cameo Pamungkas Steven Gerrard : detik.com

Do not go gentle into that good night
Old age should burn and rage at close of day
Rage, rage against the dying of the light
~ Dylan Thomas (1914 - 1953)

Narasi kepahlawanan Steven Gerrard sudah diguratkan sejak jauh-jauh hari. Suporter Liverpool percaya bahwa, dalam partai terakhirnya menghadapi Manchester United, Gerrard akan mencetak gol kemenangan di Anfield, lalu berlari ke sudut lapangan dan memberi salam lima jari ke arah The Kop. Mencium kamera opsional. Media-media Inggris telah mengipasi narasi ini dalam seminggu terakhir. Hampir semua orang percaya. Fans Manchester United tak terkecuali. Mereka tahu betul bahwa Gerrard gemar mencetak gol ke gawang mereka seperti halnya Popeye gemar makan bayam.

Jika empat hari lalu anda mengatakan bahwa Gerrard akan dimasukkan sebagai pemain pengganti dan diusir dari lapangan dalam di bawah satu menit, maka anda akan dituduh terlalu sering menghirup lem Aica Aibon. Tapi memang realita kadang lebih aneh dari fiksi. Belum ada keringat yang mengucur dari tubuh Gerrard. Baju merahnya masih bersih dan tak bernoda. Tapi wasit Martin Atkinson mengeluarkan kartu merah dan Gerrard harus keluar pertandingan. Tiga puluh delapan detik. Lupakan Pele, bahkan anak kecil yang digandeng oleh Jordan Henderson di awal pertandingan lebih lama berada di lapangan dibanding Gerrard.

Cara termudah untuk mencari kambing hitam dari kekalahan tentu saja dengan menyalahkan wasit, tapi bahkan Gerrard sadar bahwa jika ada yang harus disalahkan dalam insiden tersebut, itu pasti dirinya. Ia minta maaf seusai pertandingan bahwa dirinya telah mengecewakan rekan setim dan suporter. Manajer Liverpool, Brendan Rodgers mengatakan bahwa Gerrard frustrasi karena performa timnya di babak pertama yang gagal memenangkan duel bola. Jamie Carragher juga mengatakan hal yang sama dalam kapasitasnya sebagai komentator.

Sepanjang karirnya, Gerrard tujuh kali diusir wasit dalam pertandingan Premier League. Kartu merah pertamanya didapatkan pada derby Merseyside melawan Everton ketika ia berusia 19 tahun. Situasinya mirip. Gerrard dimasukkan sebagai pemain pengganti dan diusir wasit usai tekel brutal terhadap Kevin Campbell. Belakangan Gerrard mengakui bahwa dirinya frustrasi tak diturunkan sebagai starter pada partai itu dan ingin membuat dampak cepat ketika dimasukkan. Tentu saja kartu merah bukan dampak yang ia perkirakan.

Siapa yang sangka bahwa 15 tahun kemudian, dalam insiden yang besar kemungkinan akan menjadi kartu merah terakhirnya di Premier League, situasi yang serupa kembali terulang pada Gerrard. Hampir seperti film Hollywood.

Kenyataannya memang jika ada satu pemain di era Premier League yang paling dibuatkan biopik oleh Hollywood, pemain tersebut haruslah Gerrard. Eric Cantona punya kharisma, Alan Shearer punya insting gol, Thierry Henry punya kelas, tapi hanya Gerrard yang punya narasi paling klop.

Plot dramatis dengan klimaks di penghujung adalah formula klasik film Hollywood dan narasi cerita Gerrard cocok dengan pakem ini.

Istanbul. Olympiakos. West Ham. Hanya untuk menyebut beberapa. Terlalu sering Steven Gerrard terlibat dalam aksi super heroik seorang diri, adalah sebuah hal yang sukar dipercaya bahwa Marvel belum mengontraknya untuk masuk The Avengers. Sosoknya vital, inspirasional, hampir mythical. Gerrard gabungan Michael Jordan di Space Jam, Leonidas di 300, Ozymandias di Watchmen, dan Steven Seagal di…..well, semua filmnya Steven Seagal.

Silahkan mampir ke tips supaya segera mengandung . Makasih anda sudah mengunjungi Cameo Pamungkas Steven Gerrard

No comments:

Post a Comment