Silahkan mampir juga ke situs cara cepat hamil . Hatur nuhun anda sudah mengunjungi Eks Manajer Persepam: Perlu Kompetisi, Bola Kini Ada di Tangan Klub
Jakarta - Mantan CEO dan manajer Persepam Madura United, Achsanul Qosasi, menanggapi keputusan PSSI menghentikan kompetisi musim ini. Menurutnya kini bola ada di tangan klub-klub.
PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi ISL dan Divisi Utama karena alasan force majeure, setelah mereka dibekukan oleh pemerintah (Kemenpora RI). Mereka akan menggulirkan lagi asalkan SK pembekuan tersebut dicabut..
Satu per satu klub merasa kecewa dengan keputusan tersebut, karena mereka sangat membutuhkan kompetisi. Sementara Kemenpora sendiri sudah berkomitmen agar kompetisi diteruskan. Jika PT Liga menolak, mereka akan memakai operator lain dengan kendali tim transisi.
"Kompetisi mesti tetap jalan. Sudah tidak zamannya lagi adu kuat. Ruh federasi sepakbola ya kompetisi di dalamnya. Ketika ruhnya tidak dijalankan, apapun alasannya berarti federasi kehilangan ruhnya," tutur Achsanul saat dihubungi detiksport melalui BlackBerry Messenger, Senin (4/5/2015).
Dia menilai saat ini pilihan ada di klub, karena dia merasa yakin klub-klub ISL tetap ingin berkompetisi.
"Tinggal sekarang bagaimana pelaku kompetisinya. Bola ada di tangan klub ISL, mau bagaimana. Saya yakin teman-teman klub tetap mau berkompetisi. Mereka sudah rindu kompetisi. Jadi, kompetisi sudah menjadi jiwa pengelola klub," tukas Achsanul, yang walaupun tidak lagi menjabat manajer tapi tetap punya saham besar di Persepam MU.
"Coba diingatkan tentang hak dan kewajiban antara federasi dengan anggotanya, dalam hal ini klub. Ya, kalau itu sikap federasi kita hormati. Kembali lagi ke hak dan kewajiban tadi. Kalau pemerintah undang, ya mestinya datang," kata pria yang juga anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI itu.
sumber berita Eks Manajer Persepam: Perlu Kompetisi, Bola Kini Ada di Tangan Klub : detik.com
PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi ISL dan Divisi Utama karena alasan force majeure, setelah mereka dibekukan oleh pemerintah (Kemenpora RI). Mereka akan menggulirkan lagi asalkan SK pembekuan tersebut dicabut..
Satu per satu klub merasa kecewa dengan keputusan tersebut, karena mereka sangat membutuhkan kompetisi. Sementara Kemenpora sendiri sudah berkomitmen agar kompetisi diteruskan. Jika PT Liga menolak, mereka akan memakai operator lain dengan kendali tim transisi.
"Kompetisi mesti tetap jalan. Sudah tidak zamannya lagi adu kuat. Ruh federasi sepakbola ya kompetisi di dalamnya. Ketika ruhnya tidak dijalankan, apapun alasannya berarti federasi kehilangan ruhnya," tutur Achsanul saat dihubungi detiksport melalui BlackBerry Messenger, Senin (4/5/2015).
Dia menilai saat ini pilihan ada di klub, karena dia merasa yakin klub-klub ISL tetap ingin berkompetisi.
"Tinggal sekarang bagaimana pelaku kompetisinya. Bola ada di tangan klub ISL, mau bagaimana. Saya yakin teman-teman klub tetap mau berkompetisi. Mereka sudah rindu kompetisi. Jadi, kompetisi sudah menjadi jiwa pengelola klub," tukas Achsanul, yang walaupun tidak lagi menjabat manajer tapi tetap punya saham besar di Persepam MU.
"Coba diingatkan tentang hak dan kewajiban antara federasi dengan anggotanya, dalam hal ini klub. Ya, kalau itu sikap federasi kita hormati. Kembali lagi ke hak dan kewajiban tadi. Kalau pemerintah undang, ya mestinya datang," kata pria yang juga anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI itu.
No comments:
Post a Comment